Penulis: Rifan Haqiqi
Senin 14 Oktober 2019
Atorcator.Com - Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya,
salah satu ulama yang sangat disegani di negeri kita karena keluasan ilmu dan
keindahan akhlaknya, beliau dikenal sebagai ulama yang mutafannin (menyelami
banyak fan ilmu). Beliau sering menyampaikan dalam berbagai ceramahnya tentang
bagaimana menjaga kesehatan dari pola makan, di antaranya adalah
hendaknya tidak langsung minum setelah selesai makan, tunggu minimal 30 menit,
kata beliau, makanan itu diproses dulu dengan baik oleh organ dalam tubuh.
Beliau menambahkan, bahwa Rasulullah Saw ketika setelah
makan tidak langsung minum. Barangkali ada yang masih bertanya-tanya tentang
pendapat di atas. Dalam pandangan penulis, dawuh beliau itu salah
satu bukti bahwa beliau adalah ulama yang mutafannin, seperti para ulama
dahulu yang menguasai banyak bidang ilmu. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’-nya
mengatakan:
وأن لا يكثر الشرب في أثناء الطعام إلا إذا غص بلقمة أو صدق عطشه فقد
قيل إن ذلك مستحب في الطب
“Dan hendaknya tidak banyak minum ketika makan kecuali untuk
melancarkan jalannya makanan yang tersendat atau haus, ada yang mengatakan hal
seperti itu dianjurkan dalam ilmu kedokteran”
Selain Al-Ghazali, banyak yang mengungkapkan hal serupa,
seperti Ibn Muflih dan juga Ibn al-Qayyim, berikut ini apa yang dikatakan Ibn
Muflih dalam Al-Adab
Al-Syar’iyyah:
وتفسد الفاكهة بشرب الماء عليها ، قال بعض الأطباء : مصابرة العطش بعد
جميع الفواكه نعم الدواء لها
“Buah yang dicerna di dalam perut akan rusak sebab air yang
mencampurinya. Sebagian ahli kedokteran mengatakan bahwa menahan haus setelah
makan buah-buahan adalah sebaik-baiknya obat”
Sedangkan Ibn al-Qayyim dalam Al-Thibb Al-Nabawiy mengatakan:
ولم يكن من هديه أن يشرب على طعامه فيفسده ولا سيما إن كان الماء حارا
أو باردا فإنه رديء جدا
“Dan minum setelah makan bukan merupakan petunjuk Nabi Saw,
air tersebut dapat merusak makanan, terutama jika airnya panas atau dingin,
sungguh itu sangat buruk”
Dalam dunia medis, meminum air tepat setelah makan dikatakan
dapat membuat enzim pencernaan di dalam perut menjadi lebih encer dan akhirnya
tidak akan mencerna makanan dengan baik. Akibatnya, makanan tidak dicerna
dengan baik, Kandungan glukosa dari makanan yang tak dicerna ini akan berubah
menjadi lemak dan akhirnya memicu kenaikan kadar insulin.
Hal ini akan meningkatkan kadar gula darah sehingga risiko
untuk terkena obesitas dan diabetes pun meningkat. Claire Martin, nutrisionis
asal California, Amerika Serikat menjelaskan minum air putih di sela atau usai
makan bisa memperburuk gastroesophageal reflux disease (GERD) alias
naiknya asam lambung. Hal ini bisa menyebabkan kembung, perut tak nyaman, dan
gangguan pencernaan. Wallahu a’lam. [Selengkapnya bisa dibaca di sini]