Penulis: Dr. KH. Jamal Ma'mur Asmani
Selasa 22 Oktober 00:30
islami.co |
Atorcator.Com - KH M Aniq Muhammadun, Rais Syuriyah PCNU Pati Dan Pengasuh
Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis Tayu Pati, dalam pembukaan Musabaqah
Qiraatil Kutub yang diselenggarakan RMI-NU Pati, menjelaskan:
"Metode Utawi iki iku yang diterapkan di Pesantren
terbukti efektif dalam membekali santri kemampuan memahami Struktur kalimat
yang sangat dibutuhkan dalam menguasai kitab Kuning".
Kiai Aniq mencontohkan, ketika para santri membaca الحمد لله maka makna yang diberikan adalah الحمد Utawi sekabihane Puji, لله
Iku kagungane Allah. Maka, makna itu santri langsung paham bahwa الحمد itu statusnya menjadi مبتداء
Dan ال dalam الحمد Punya makna للتعريف
(menjadi kata menjadi isim ma'rifat) yang Punya fungsi للعهد
الذكري، للاستغراق، .
Segala Puji yang bermacam-macam, baik pujian Allah kepada
Allah, kepada makhluk, pujian makhlak kepada Allah, Dan kepada sesama manusia,
semuanya menjadi milik Allah. Hal ini dipahami dari metode Utawi iki Iku Dan
makna yang diberikan.
Dawuh KH MA Sahal Mahfudh
Kiai Aniq mengisahkan KH MA Sahal Mahfudh yang membela
metode Utawi iki Iku dalam forum ilmiah Nasional di Jakarta. Saat seorang
narasumber mengkritik metode Utawi ika iku yang dianggap Tidak relevan Dan
Harus diganti, maka Kiai Sahal dengan tegas membela metode ini. Dawuh Kiai
Sahal:
"Metode Utawi iki iku justru satu-satunya metode yang
sudah terbukti efektif dalam pembelajaran di Pesantren".
Kiai Sahal justru menantang jika Ada metode baru yang lebih
baik dari metode Utawi iki iku, maka Kiai Sahal siap menerimanya. Tantangan
Kiai Sahal ini menarik karena sampai sekarang belum Ada metode baru dalam
memahami kitab Kuning yang lebih efektif dari Utawi iki iku.
Kitab Kuning Rujukan Santri
Metode Utawi ika iku menjadi sarana santri untuk memahami
Dan menguasai kitab Kuning. Kitab Kuning menjadi rujukan santri dalam merespons
masalah apapun yang terjadi di tengah masyarakat.
Santri Harus mampu menguasai kitab Kuning secara mendalam
sehingga mampu merespons masalah sosial dengan benar.