Rabu 16 Oktober 2019
Suara |
Atorcator.Com - Wacana pemekaran wilayah Jakarta yang melibatkan Bekasi
untuk bergabung dengan ibu kota telah lama bergulir. Untuk menguji wacana itu,
Media Survei Nasional (Median) melakukan survei untuk mengetahui apakah
masyarakat Bekasi sendiri setuju dengan wacana itu.
Survei dilakukan pada 21 September sampai 5 Oktober 2019
dengan junlah responden 500 orang warga Kota Bekasi dan 500 orang DKI Jakarta
dengan tema 'Persepsi Penduduk Kota Bekasi dan DKI Jakarta Atas Rencana
Penggabungan Kota Bekasi dan DKI Jakarta'.
Metode penelitian yang digunakan adalah multistage random
sampling dengan margin of error sebesar 4,3 persen dan tingkat kepercayaan 95
persen.
Hasilnya, 60,6 persen warga Bekasi ternyata mendukung
rencana kotanya bergabung dengan Jakarta. Direktur Eksekutif Median, Rico
Marbun mengatakan mayoritas warga Bekasi menjawab setuju ketika ditanya soal
rencana itu.
"Hasil survei ditemukan bahwa sebanyak 60,6 persen
warga Kota Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. Hanya
sebesar 11,4 persen warga saja yang tidak setuju," kata Rico Marbun dalam
keterangan pers tertulis, Rabu (16/10/2019).
Dari data survei yang diterima, 26,0 persen responden
mengatakan tidak tahu. Selain itu, 71,2 persen warga Bekasi juga sudah
mengetahui adanya rencana tersebut.
"Ternyata sebanyak 71,2 persen warga Kota Bekasi
mengetahuinya. Hanya sebesar 28,8 persen warga yang tidak mengetahui isu
tersebut," kata Rico.
Survei itu juga menelusuri alasan mengapa warga Bekasi
setuju kotanya bergabung dengan Jakarta. Hasilnya, kebanyakan beralasan karena
Bekasi lebih dekat dengan Jakarta dibandingkan Bandung.
"7,8 persen menganggap akan lebih maju dan berkembang,
7,8 persen setuju dengan usulan pemkot Bekasi bergabung
dengan DKI Jakarta, 5,8 persen menganggap lebih strategis dengan DKI Jakarta,
dan 5,8 persen ingin mengatasi pengangguran," jelas Rico.
Rico menyebut kebanyakan warga yang setuju merupakan
masyarakat dengan usia produktif, yakni 17-50 tahun. Menurutnya pada dasarnya
warga Bekasi menyambut rencana ini dengan tujuan yang baik.
"Tersirat ada keinginan dan harapan bila bergabung
dengan Jakarta maka akan ada harapan mobilitas vertikal secara ekonomi,"
katanya. [Source: Suara]