Judul di atas adalah penggalan dari dawuh Gus Baha'. Lengkapnya adalah "Menikah itu mudah Nafsumu yang ribet. Kudu cantik, kudu manis, kudu bahenol macem-macemlah".
Sebenarnya sangat manusiawi jika seseorang punya standar calon sendiri untuk wanita atau laki-laki yang akan dinikahinya. Kuncinya, standar. Tidak terlalu rendah pun tidak terlalu tinggi. Artinya ya boleh-boleh saja.Pernikahan itu bukan hanya soal main-main dan percintaan. Lebih dari itu soal kenyamanan, kehormanisan, menghindari kebosanan dan lain-lain. Dan pastinya harus ada di masing-masing pasangan.
Seseorang diberikan nafsu oleh Allah SWT. bersamaan dengan akal sebagai kontrol. Mengontrol nafsu adalah sebuah kewajiban supaya tidak kebablasan hingga terjerumus pada keharaman.
Karenanya, buatlah menikah itu jadi mudah. Bikin standar calon yang sesuai dengan standar kepribadian kita.
Menikahlah dengan seseorang yang punya pola pikir bahwa pasangannya harus dihargai, diberi perhatian yang cukup, dijaga batinnya, dan disupport terus dalam segala hal yang baik.
Keribetan itu kadang bukan hanya pada calon kita. Tapi pada adat dan budaya kita. Harus ini dan itu. Tapi apapun itu tetaplah kembalikan pada standar kemampuan kita masing-masing.
Kadang menikah itu memang mudah. Yang tidak mudah adalah perjalanannya.
Mentalnya diuji, ekonominya diuji. Karenanya, dua hal penting itu harus betul-betul dipersiapakan.