Penulis: Moh Syahri
Atorcator.Com - Saya kadang ikut sedih ketika melihat pemimpin tahlil di depan atau di tengah banyaknya pengikut mengalami gangguan mental, akibatnya dia gak nyambung membaca tahlil. Padahal aslinya dia hafal, boleh jadi hafalnya di luar kepala. Ada perasaan senasib dan sepenanggungan.
Atorcator.Com - Saya kadang ikut sedih ketika melihat pemimpin tahlil di depan atau di tengah banyaknya pengikut mengalami gangguan mental, akibatnya dia gak nyambung membaca tahlil. Padahal aslinya dia hafal, boleh jadi hafalnya di luar kepala. Ada perasaan senasib dan sepenanggungan.
Iya betul, selain memang harus hafal meskipun sedikit-sedikit pemimpin tahlil harus punya mental yang kuat dan mental itu bisa dibangun melalui kebiasaan memimpin tahlil. Dengan kebiasaan apapun bisa kita capai.
Tahlil itu rutinitas sehari-hari orang NU, agenda akhiratnya orang NU ya salah satunya tahlilan, dibaan dan agenda-agenda akhirat yang lain. Sekolah jurusan tahlil rasanya memang tidak perlu, bagi orang NU tahlil tak perlu dibuatkan pelajaran khusus karena tahlil itu hanya soal membaca saja yang di dalamnya mendoakan orang yang meninggal ataupun yang masih hidup.
Baca juga: Tahlil Sejuta Manfaat dan Kekesalan
Lantas,
kenapa sebagian kita masih bingung dan bahkan kadang bodoh mendadak ketika
memimpin tahlil? Mari kita deret, apa saja sebenarnya yang membuat kita sering
kewalahan dan bingung ketika memimpin tahlil, semoga hal-hal di bawah ini benar-benar
fakta dan mohon untuk tidak ditanggapi dengan serius karena ini hanya
penelitian ngaur saya
Merasa Hafal Alias Anti Teks
Ini
biasanya muncul karena sikap sok-sokan, sok hafal. Seolah-olah pengin meniru
layaknya habib Luthfi bin Yahya dan habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang
sudah teruji dan terbukti ketika memimpin tahlil dan membaca shalawat tanpa
teks.
Secerdas-cerdasnya
manusia pasti akan mengalami kebodohan alias kegoblokan, kadang lupa dan pikun
mendadak tanpa dikira. Saya tidak bisa membayangkan, jika suatu saat ada
pemimpin tahlil yang tanpa teks tiba-tiba lupa alias pikun mendadak, hilang
semua hafalannya, dan tak bisa melanjutkan. ini bukan hanya bingung sendiri
tapi juga membingungkan orang lain yang mengikuti tahlil tersebut.
Sibuk Menghitung jumlah bacaan tahlil
Nah, ini lumrah terjadi kepada siapa yang pernah memimpin tahlil. Kadang tasbih
kokka ukuran besar maupun kecil dan tasbih modern alias counter itu tak bisa
membantu menghilangkan kebingungan ini.
Saking
banyaknya variasi jumlah dalam bacaan tahlil saya kadang bingung juga ketika
pas tengah-tengah memimpin tahlil untuk memutuskan berapa seharusnya yang enak
dan jamaah juga merasa nyaman tidak kesel karena terlalu lama.
Baca juga: Situ Santri Tawaduk Benaran Atau Jangan-jangan Memang Bodoh Benaran
Misalkan,
bacaan 3 qul-qul itu, ada yang baca tiga kali, tapi ada juga yang baca satu
kali, pokonya bermacam-macam dech. Terus? Ya tergantung selera kamu
saja dan pastikan jumlahnya ditentukan sebelum memulai tahlil supaya mudah
untuk mengakhiri tahlil tersebut sebab kadang mengakhiri bacaan tahlil saja masih sulit. Ini parah.
Perbedaan teks bacaan tahlil
Variasi tahlil dan sistematika pembacaan tahlil itu bermacam-macam. Ada tahlil yang
panjang, pendek dan sedangan. Urutannya pun kadang ada yang berbeda. Hampir tiap pesantren punya buku tahlil yang dikhususkan kepada santri.
Ini
problem yang cukup pelik, ketika sudah berusaha menghilangkan rasa sok hafal,
ternyata disodorkan teks bacaan tahlil yang tak biasa dibaca setiap hari. Nasib...nasib!!!
Akibatnya?
Lanjut ke nomor...
Sibuk mengatur lagu tahlil
Loh,,,,,,emang tahlil harus dilagukan ta? Sudah zamannya pak! Perlukah? Perlu.
pentingkah? Tidak terlalu penting yang penting hatinya khusyuk.
Era
modern ini lagu sudah menjadi rukun dari semua bacaan gema, religi, rasanya
memang kurang menarik jika tidak dilagukan. Iya betul kurang menarik, kurang
menarik simpati kaum hawa, puakakakakak
Lailaha illah saja itu membutuhkan nada, ritme, cengkok dan artikulasi yang jelas. Biasanya persoalan ini tidak hanya terjadi pada pembacaan tahlil pembacaan shalawat pun sangat mungkin bisa terjadi karena sibuk mengatur nada lagu, ritme, cengkok dan artikulasi.
Ini lah kenapa saya katakan bahwa perbedaan teks bacaan tahlil juga akan berakibat pada ngaurnya lagu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Apapun
masalah yang kamu hadapi, pastikan tahlilnya tetap berjalan ya, jangan sampai tahlil berhenti di
tengah jalan karena empat hal di atas. Saya katakan sekali lagi, penelitian ini tidak berdasarkan kajian
ilmiah, bisa jadi saya ngaur, kalian bisa membantah dan tidak setuju.
Wallahu a'lam
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Baca Juga: Speaker Toa Maulid Nabi Warga Madura