indovoices |
Penulis: Redaksi
Atorcator.Com – Lembaga survei yang belakangan ini dianggap kontroversial oleh
sebagaian pihak yang tidak terima dengan kekalahan membuat para tokoh politik
merespon dengan dengan berbagai macam ekspresi. Dari sekian banyak lembaga
survei yang mengeluark QC nya atas hasil pilpres membuat satu kubu tidak
percaya bahkan hampir seluruh lembaga survei dianggap tidak netral.
Yang tidak kalah menarik kami
melihat ada banyak respon dari para elit politik hingga Jokowi, Prabowo,
Sandiaga, dan Grace Natalie menanggapi QC ini. Berikut ekpresi menarik dari
mereka, seperti dilansir oleh indovoices.com
Jokowi
Walaupun hasil hitung cepat (quick
count) Pilpres 2019 sementara ini menunjukkan kemenangan bagi pasangan Calon
Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Namun kemenangan ini
sendiri tak lantas membuat Jokowi bertepuk dada.
Alih-alih merayakan kemenangannya
dengan gegap gempita, Jokowi justru meminta pendukungnya untuk bersabar
menunggu pengumuman resmi dari KPU.
“Dari indikasi exit poll dan juga
quick count tadi sudah kita lihat semua, tapi kita harus bersabar, bersabar
menunggu penghitungan dari KPU secara resmi,” kata Jokowi dalam pernyataannya
di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakpus, Rabu 17 April 2019.
Tidak hanya itu, Jokowi juga
mengajak semua masyarakat tetap bersatu usai Pilpres 2019, dengan menjaga
kerukunan dan rasa persaudaraan.
“Marilah kita kembali bersatu
sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Setelah Pileg dan Pilpres menjalin
merawat persatuan, kerukunan kita sebagai saudara sebagai setanah air,” kata
Jokowi.
Prabowo
Berbeda dengan Jokowi, jangankan
menerima dengan lapang dada, Prabowo justru mengklaim bila dirinyalah yang
menang. Prabowo menyebutkan bila dia tak percaya dengan hasil survei lembaga
lain yang dianggapnya tengah menggiring opini.
“Hasil exit poll di 5.000 TPS
menunjukkan kita menang 55,4 persen, dan hasilquick count tadi saya sebut kita
menang 52,2 persen,” ujar Prabowo dalam jumpa pers tanpa kehadiran Sandiaga Uno
di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 17 April 2019 sekitar pukul 17.00.
Pernyataan yang lebih kurang sama
diulanginya lagi pada malam harinya. Prabowo meneguhkan kemenangannya dalam
jumpa pers. Dia bahkan mengklaim menang 62 persen berdasarkan data internal
timnya yang kemudian dilanjutkan dengan sujud syukur. Jadi ceritanya klaim
tersebut berdasarkan hasil exit poll sendiri, QC sendiri, umumin sendiri.
Uniknya pengumuman kemenangan baik
yang pertama maupun yang kedua tanpa di dampingi oleh wakilnya, Sandiaga Uno.
Kemana Sandi?
Sandiaga Uno
Sandi dikabarkan tengah sakit,
cegugukan. Itu sebabnya Sandi lebih memilih untuk beristirahat dan tidak
mendampingi Prabowo saat menyampaikan pidato kemenangan, itu berita resminya.
Anehnya, bukan cuma Sandiaga saja,
orang-orang dekat dalam lingkaran Prabowo seperti Sohibul Iman, Fadli Zon,
Fahri Hamzah, Rocky Gerung juga tidak terlihat mendampingi Prabowo dalam pidato
kemenangannya itu.
Kabar yang beredar menyebutkan
adanya perbedaan pendapat antara Sandi dan Prabowo dalam menyikapi hasil QC
ini.
Berbeda dengan Prabowo yang ngotot
menganggap dirinya menang, Sandi lebih dapat menerima hasil QC. Dengan
pendidikan tinggi jebolan luar negeri yang disandangnya, Sandi tentu paham
dengan ilmu statistik dan survey. Berkaca dari hasil 13 lembaga survey kredibel
yang tidak satupun memenangkannya, membuat Sandi merasa sulit mendampingi
Prabowo dalam pidato kemenangan palsunya itu.
Apalagi Sandiaga Uno juga menyadari
bila kesempatannya masih terbuka lebar setelah pilpres ini selesai. Jabatan
wakil gubernur DKI Jakarta masih kosong menunggu dirinya kembali. Uang 1,5
triliun selama kampanye tentu dapat menjadi investasi yang menguntungkan bagi
dirinya bila dia memutuskan dan hampir dapat dipastikan akan maju dalam pilpres
2024 nanti.
Grace Natalie
Berbeda dengan Jokowi-Maruf dan
Prabowo-Sandi yang merupakan Capres-Cawapres. Grace hanyalah caleg sekaligus
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Yang saya kagumi adalah pernyataan
Grace Natalie ketika menanggapi hasil perhitungan QC, yang menyebutkan
partainya hanya mendapat lebih kurang dua persen alias tidak lulus
parliamentary threshold.
Alih-alih menyalahkan pihak lain dan
mengklaim kemenangan seperti yang dilakukan oleh Prabowo, Grace dalam
konferensi persnya yang diberi judul “Setelah Kami Kalah”, justru menunjukkan
jiwa besarnya dengan menerima keputusan QC dan menyebutnya sebagai “keputusan
rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus diterima dan dihormati.”
Grace juga meminta para calegnya
yang berhasil memperoleh kursi di tingkat DPRD, untuk merawat modal politik
yang mereka dapatkan. Caranya dengan menjadi partner Jokowi dalam menjalankan
program-program kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan tetap
memperjuangkan suara rakyat.
Dibagian penutupnya Grace
menyebutkan bila PSI akan kembali menyapa rakyat. Bukan lima tahun lagi, tapi
besok! We shall return, soon! Demikian tutup Grace.
Saya merasa itu adalah pernyataan
yang sangat bagus dari seorang Grace Natalie dan patut dicontoh oleh
pihak-pihak yang kurang beruntung dalam pilpres 2019 ini. Bukannya seperti
pengakuan Prabowo yang menyebutkan dirinya “lebih TNI dari TNI” tapi begitu
membaca hasil QC ternyata dirinya menunjukkan sikap siap menang namun tidak
siap kalah.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber: Indovoices