Siapa Sebenarnya Fir'aun yang Disebutkan Oleh Al-Qur'an? - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

10 Juni 2019

Siapa Sebenarnya Fir'aun yang Disebutkan Oleh Al-Qur'an?


Penulis: KH. DR. Miftah el-Banjary, MA

Atorcator.Com - Al-Qur'an hanya menyebut nama Fir'aun berulang-ulang lebih dari 35 kali. Namun, al-Qur'an tidak pernah merinci detail Fir'aun yang mana dimaksudkan, sebab Fir'aun tidak lebih dari gelar bagi raja-raja Mesir.

Dalam kajian Egyptology atau penelitian sejarah Fir'aun terdapat lebih dari 300 penguasa raja Fir'aun dari generasi keluarga pertama hingga terakhir. Dan dari sekian banyak penguasa itu, terdapat 40 orang raja yang bergelar Fir'aun.

Jadi siapa sesungguhnya Fir'aun yang dimaksudkan oleh al-Qur'an, apakah hanya satu orang, dua orang atau kesemuanya penguasa Mesir?

Saya pernah melakukan kajian ringan dan menemukan kesesuaian tahun bahwa ternyata Ramses II yang diduga sebagai Fir'aun yang bertikai dengan Nabi Musa, bukan Fir'aun yang membantai anak-anak bayi Bani Israel dan mengasuh bayi Musa.

Kok kenapa bisa gitu ya ustadz?

Ya begitulah al-Qur'an memang pengajarannya hanya secara simbolik dan memberikan universal, tanpa bermaksud menebarkan kebencian atau memalukan diri si pelaku kejahatan itu sendiri, sehingga hanya disebut simbol-simbol gelar dan kekuasaanya saja, tidak menyerang secara personalnya.

Nah pertanyaannya kemudian, kalau kenapa bukan Ramses II ustadz? Bagaimana logika sejarahnya?

Sebab, Ramses II hanya hidup dalam rentang tahun 1279-1213 SM atau usianya sekitar 66 tahun.

Sedangkan nabi Musa sewaktu menemui dan mendakwahi Fir'aun diperkirakan antara usia 55 tahun atau 60 tahun.

Hal ini bisa kita hitung sejak nabi Musa remaja yang menampar salah seorang laskar Fir'aun yang berlaku kasar terhadap salah seorang pekerja Bani Israel.

Pukulan itu mengakibatkan laskar itu mati seketika. Jadi bisa dibayangkan usia remaja Nabi Musa ketika itu kisaran antara usia 15 tahun hingga 20 tahun.

Akibatnya, Fir'aun murka terhadap anak asuhnya Musa. Musa melarikan diri ke Madyan; perbatasan antara Mesir dan Yerussalem, menikahi putri Nabi Syu'aib, dan mengembalakan kambing serta menetap di Madyan hampir 40 tahun lamanya.

Ketika ada perintah mendakwahi Fir'aun, kemungkinan besar usia Nabi Musa sudah kisaran 55 atau 60 tahunan.

Dengan kalkulasi itu, sulit kita logikakan bahwa Ramses II yang ditemui usianya sama dengan Nabi Musa, atau selisih lebih tua 6 tahun.

Jadi, tidak mungkin seusia 6 tahun Ramses II sudah memerintah dan berkuasa memerintahkan pembunuhan bayi-bayi Bani Israel serta mengasuh Nabi Musa.

Dapat diduga bahwa Fir'aun yang berlaku lalim membunuhi bayi Israel itu ayahnya Ramses II, yaitu Seti I yang berkuasa dari tahun 1294-1279 SM.

Sedangkan Fir'aun yang menolak ajaran Musa adalah putranya, Ramses II. Ramses II ini pulalah yang berseteru hingga akhirnya ditenggelamkan di laut Merah, sebab dari jasadnya ditemukan adanya unsur garam yang berbeda dengan mumi kebanyakan.


  • KH. DR. Miftah el-Banjary, MA Penulis National Bestseller | Dosen | Pakar Linguistik Arab & Sejarah Peradaban Islam | Lulusan Institute of Arab Studies Cairo Mesir.