Penulis: M. Alvin Nur Choironi
Jumat 30 Agustus 2019
Atorcator.Com - Siapa yang tak kenal Imam Nawawi Banten.
Beliau seorang ulama Nusantara yang karya-karyanya dikaji oleh para cendekiawan
muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, karya-karya Imam Nawawi tersebar dan
dikaji di pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pada pengajian Ramadhan
setiap tahunnya.
Memiliki karya yang begitu banyak,
tentu Imam Nawawi bukanlah sembarang orang. Ia memiliki karamah yang beberapa
kali disaksikan oleh para muridnya. Karamah adalah kemuliaan berupa sesuatu di
luar logika manusia yang Allah berikan kepada para wali Allah.
Di antara karamah Imam Nawawi
adalah saat menulis syarah kitab Bidayatul Hidayah (karya Imam al-Ghazali)
lampu minyak beliau padam, padahal saat itu sedang dalam perjalanan dengan
seekor onta (di jalan pun beliau tetap menulis, tidak seperti kita, melamun
atau tidur).
Imam Nawawi pun berdoa, “Bila kitab
ini dianggap penting dan bermanfaat buat kaum muslimin, aku mohon kepada-Mu, ya
Allah SWT, berikanlah sinar agar aku bisa melanjutkan menulis.”
Tiba-tiba jempol kaki beliau
mengeluarkan api, bersinar terang, dan beliau meneruskan menulis syarah itu
hingga selesai. Dan bekas api di jempol tadi membekas, hingga saat pemerintah
Hijaz memanggil beliau untuk dijadikan tentara (karena badan beliau tegap)
ternyata tidak jadi, karena adanya bekas api di jempol tadi.
Karamah yang lain, nampak saat
beberapa tahun setelah beliau wafat, makamnya akan dibongkar oleh pemerintah
untuk dipindahkan tulang belulangnya dan liang lahadnya akan ditumpuki jenazah
lain. Hal ini sangat lazim di kuburan Ma’la.
Saat itulah para petugas
mengurungkan niatnya, sebab jenazah syekh Nawawi (beserta kafannya) masih utuh
walaupun sudah bertahun-tahun dikubur. Karena itu, bila pergi ke Makkah, insya
Allah kita akan bisa menemukan makam beliau di pemakaman umum Ma’la. Selain di
Ma’la, banyak juga kaum muslimin yang mengunjungi rumah bekas peninggalan
beliau di Serang, Banten.
[Source selengkapnya bisa dibaca di islami.co]
Wallahu A’lam.