Oleh: Nurul Fahmi
Atorcator.Com - Sudah tidak asing di telinga
tentang beberapa pesantren salaf besar yang dikenal unggul dalam penguasaan
kitab kuningnya dan alumninya banyak yang terkenal dengan kualitas ilmunya.
Misalnya saja pesantren Langitan, Sidogiri, Sarang, Ploso, Lirboyo dan lainnya.
Saya di sini akan membicarakan
tentang Pesantren Lirboyo. Di Lirboyo, saya pernah mendengar (maaf saya tidak
tahu kebenarannya) cerita bahwa ada seorang alumni yang terkenal alim, usul
agar di Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien (MHM) ada penjurusan fan keilmuan untuk
tingkat Aliyah. Beliau mencontohkan seperti di perguruan tinggi, ada jurusan
Tafsir Hadits, Bahasa (Arab), Ahwal Syakhsiyah, Filsafat dan lain sebagainya.
Di madrasah juga begitu, ada jurusan Fikih, Tafsir, Qowaid (Nahwu Sharf),
Tasawuf, Filsafat atau lainnya.
Ia beralasan, santri Lirboyo
tingkat Aliyah mestinya sudah punya kemampuan untuk itu (penjurusan). Lagipula
dasar-dasar materi agama sudah kuat pada tingkat Tsanawiyah. Jadi, kalau di
tingkat Aliyah ada penjurusan sesuai minat dan bakat, tentu alumninya luar
biasa. Ada yang ahli di bidang Fikih, Tafsir dan seterusnya. Santri tingkat
Aliyah tidak perlu mempelajari seabrek materi yang terkadang ada beberapa yang
tidak diminati atau tidak kuasai.
Baca juga: Keinginan Menulis Berjamaah Dalam Pesantren
Bisa juga penjurusan
diaplikasikan di kelas dua Aliyah atau dua tahun terakhir sebelum tamat. Jadi
mereka sudah punya dasar dalam penjurusan jika nantinya ingin melanjutkan ke
timur tengah misalnya.
Tetapi usulan di atas tidak
dipenuhi. Konon yang memberikan jawaban adalah KH. Abd. Aziz Manshur. Beliau
memberikan jawaban yang diplomatis dan membuat hampir semua orang "sami'na
wa atha'na". Begini jawabannya.
Di Lirboyo itu tidak hanya
memperhatikan yang pintar-pintar saja (dalam hal ini, penjurusan adalah ranah
para santri yang pintar dan mempunyai keilmuan yang mapan). Tapi juga mendidik
dan memperhatikan mereka yang kemampuannya sedang dan pas-pasan. Alhasil,
santri lulusan Lirboyo itu bisa menyebar menjadi tokoh di segala tingkatan
dalam kehidupan di masyarakat.
Riilnya, alumni Lirboyo yang
keilmuannya sedang dan pas-pasan itu bisa menjadi tokoh di tingkat desa atau
RT. Sedangkan yang pintar dan keilmuannya tinggi, mereka akan menjadi tokoh
nasional dan bahkan internasional, lihat saja misalnya KH. Maimoen Zubair, KH.
A. Mustofa Bisri, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA. dan lain sebagainya.
Dengan jawaban seperti itu
membuat semua orang adem dan menyadari misi besar yang diemban oleh pesantren
untuk semua kalangan di masyarakat. Karena itulah, Pesantren Lirboyo adalah
pesantren untuk semua pencari.
Note: sekarang model kurikulum di
MHM Lirboyo sudah ada perubahan. Ada penambahan Ma'had Aly. Tapi saya belum
tahu secara detail materi kurikulum dan aplikasinya.
Santri pesisir Tuban
Sumber Foto: Britagar.id
Sumber Foto: Britagar.id